Rabu, 08 Desember 2010

Jalan Surabaya Terkenal di Dunia

INGIN jalan kaki di tengah kota sambil menikmati nuansa kuno, ada baiknya datang ke Jalan Surabaya, Cikini, Jakarta Pusat. Sepanjang jalan Anda akan menyaksikan deretan kios unik yang menawarkan rupa-rupa barang antik.

Kios-kios tertata dengan baik di antara lingkungan yang asri. Persis di belakang pusat wisata barang antik ini, mengalir sungai Cikini. Di sepanjang tempat wisata terdapat sekitar 184 kios. Masing-masing menawarkan beragam jenis benda yang tentunya sudah sulit diperoleh di tempat lain.


Barang antik yang ditawarkan, seperti lampu minyak buatan Belanda, lampu kristal Ceko, gramafon, meriam Portugis, kamera, lukisan, perlengkapan kapal, permainan congklak, batik, tempat beras, porselen dari berbagai negara, patung primitif, helm, senjata, telepon, serta masih banyak benda unik lainnya.

Di sisi lain kios Jalan Surabaya, tepatnya yang berdekatan dengan lampu merah persimpangan Jalan Diponegoro, Anda juga bisa belanja berbagai macam koper. Walau tempatnya sederhana, jangan salah, tas-tas itu asalnya dari luar negeri.

Di antara barang-barang ‘jadul,’ ada sebagian yang benar-benar antik dan dijual. Anda mesti datang sendiri ke sana supaya bisa menyentuhnya sebelum memutuskan membelinya. Ada canon meriam buatan Portugis dan Belanda. Ukuran senjata andalan di zaman Kemerdekaan RI ini pun beda-beda, ada yang hanya satu meter, ada juga yang 1,5 meter.

Lalu, ada juga lampu antik yang pernah dipakai oleh orang-orang kaya Belanda jaman dulu. Lampu ini berbahan bakar minyak tanah dan terbuat dari besi. Kalau Anda berminat boleh juga datang ke kios nomor 159.

Oh ya, sekarang ini coba Anda bayangkan sedang berada di suatu ruangan. Ada sebuah lampu kristal asli yang kerlap-kerlip. Bisa jadi, kita akan takjub dibuatnya. Benda buatan orang Cekoslovakia ini pun ada di Jalan Surabaya! Lampu ini pun bisa Anda miliki, tentunya dengan harga yang bisa dinego.

Eh, ada benda yang sangat unik juga di sini. Perlengkapan kapal yang kuno sekali. Misalnya kompas, teleskop, setir, alat pengukur kecepatan, lampu, stir, bahkan ada alat penyelaman kuno sekali, yakni helm yang terbuat dari kuningan.

Berbagai macam porselen China yang sudah berusia sekitar 300 tahun pun ada! Porselin yang berbentuk mangkuk, gelas, atau semacam pot bunga besar banyak sekali tersedia di kawasan yang berada di sekitar daerah hunian Menteng ini.

Bagi Anda yang belum pernah melihat, apalagi memegang rompi anti senjata asli buatan orang pedalaman di Kalimantan, mungkin Anda akan kaget dibuatnya. Rompi ini benar-benar jadul. Hanya terbuat dari salah satu kulit pohon di pedalaman. Kulit pohon dijalin satu sama lainnya dengan benang-benang sehingga membentuk rompi. Barang langka ini dapat Anda cari di kios nomor 169.

Salah satu benda kuno yang masih terawat di kawasan wisata ini yaitu sangkur. Konon, sangkur dari bahan besi baja ini dibuat pada 1911.

Terkenal Sampai Mancanegara

Tempat wisata yang baru-baru ini nyaris digusur pemerintah Jakarta ini tidak hanya jadi rujukan wisatawan Tanah Air, tapi juga turis dari berbagai negara.

Pemilik kios nomor 169, Faisal Rusyidi, 30 tahun, menyebutkan asal turis yang biasa datang ke Jalan Surabaya. Di antaranya, Italia, Spanyol, Prancis, Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Rusia.

“Tamu-tamu negara biasanya juga datang ke sini dengan pengawalan. Tempat ini memang sangat terkenal di luar negeri,” kata Faisal.

Untuk tahun 2010 ini yang datang ke pasar barang antik Jalan Surabaya paling banyak turis Asia seperti Korea, Jepang, Thailand, China, dan India.

Turis asing yang datang ada yang hanya untuk menikmati panorama Jalan Surabaya sambil berfoto ria di depan barang antik. Tapi, banyak juga yang memang kolektor barang antik. Kadang-kadang, ada yang memborong benda sampai banyak sekali.

Sabtu dan Minggu menjadi semacam hari pasaran di pasar barang jadul ini. Karena, ratusan orang, baik wisatawan Tanah Air maupun asing melancong ke sini.

Jalan Surabaya telah dijadikan kawasan wisata belanja oleh Dinas Pariwisata Provinsi Jakarta. Lokasi tempat ini berada di tengah kota. Jadi, untuk mencapainya mudah sekali.

Kalau sedang hari libur, sebaiknya Anda pikir-pikir dulu untuk datang membawa mobil. Soalnya, kemungkinan tempat parkir yang hanya memanfaatkan ruas jalan di sepanjang kios, penuh. Tapi, Anda bisa saja menitipkan mobil di tempat parkir pusat belanja seberang Stasiun Cikini atau kompleks bioskop Metropole dan Anda tinggal jalan kaki sekitar beberapa puluh meter ke Jalan Surabaya.

Anda tidak perlu khawatir kalau tidak membawa makanan saat berkunjung ke pusat barang antik Jakarta ini. Sebab, di sana ada beberapa rumah makan yang letaknya persis di seberang deretan pasar wisata.

Kalau mau makanan dengan menu yang bervariasi, Anda bisa jalan kaki ke arah Stasiun Cikini yang terletak di belakang pasar Jalan Surabaya. Di sana ada pusat belanja dan pusat kuliner. Enjoy!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar