Senin, 06 Desember 2010

Yuk ke Planetarium

ANAK-ANAK Klub Astronomi SMAN 89, Jakarta Timur, sibuk menata alat pameran di lantai dasar Planetarium dan Observatorium, kompleks Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, pagi itu. Event yang mereka ikuti terkait dengan peringatan Pekan Antariksa Dunia.



Di lantai, mereka menggelar semacam karpet berukuran besar. Karpet ini untuk permainan ular tangga. Hanya saja, gambarnya mereka ganti jadi benda-benda langit dan peralatan astronomi.
Permainan unik ini merupakan konsep sederhana yang dikampanyekan anak-anak Klub Astronomi SMAN 89 kepada pengunjung Planetarium, khususnya anak-anak.

“Anak-anak kecil biasanya akan tertarik pada gambar yang menarik daripada tulisan. Jadi, ular tangga ini jadi media untuk mengenalkan ilmu astronomi kepada mereka,” kata Ketua Klub Astronomi SMAN 89, Fathin, 16 tahun.

Ada cara lain lagi yang mereka pakai untuk mengenalkan astronomi kepada orang awam di Planetarium. Yakni, melalui majalah dinding (mading). Di sana, mereka memajang berbagai cerita ilmiah. Uniknya, cerita itu dibuat dalam bentuk komik.

Selain itu, anak-anak Klub Astronomi ini juga memamerkan berbagai koleksi buku, foto, teropong, sampai peta bintang.

Yeah, kreativitas anak-anak SMAN 89 ini benar-benar menjadi salah satu daya tarik pengunjung Planetarium. Anak-anak mengelilinginya dengan penuh antusias. Siswa anggota Klub Astronomi pun sibuk menerangkan benda-benda langit dan peralatan astronomi.

Nah, aktivitas klub itu tadi hanyalah salah satu kegiatan yang ada di Planetarium. Biasanya mereka hadir di sini kalau sedang ada event besar.

***

Jika Anda datang ke Planetarium, siap-siaplah untuk takjub. Karena akan banyak sekali pengalaman baru yang akan Anda dapati.

Begitu Anda masuk lewat pintu kiri, Anda akan langsung menyaksikan gambar-gambar rasi atau zodiak berukuran besar. Gambar ini terhampar di dinding dan tiang gedung. Keberadaan gambar ini menggiring Anda ke suasana baru sama sekali.

Di lantai dasar, Anda juga bisa menonton pemutaran film-film dokumenter. Film yang diputar berisi tentang segala hal tentang upaya para ilmuwan dalam menggali berbagai informasi mengenai benda-benda luar angkasa, yang dimulai dari proses perjalanan mereka menuju ke luar angkasa.

Jadi, sambil mengantri untuk masuk ke ruang Pertunjukan Teater Bintang di lantai dua – yang kadang antri sampai 30 menit - Anda juga bisa menyaksikan film ini.

***

Gedung Pertunjukan Teater Bintang cukup luas. Bisa menampung 320 orang. Pakailah jaket Anda, karena pasti dingin. Ruangannya berbentuk bundar.

Jangan membayangkan ruang simulasi penampakan benda dan peristiwa langit ini seperti bioskop yang terdapat layar besar di depan Anda. Di di sana, ‘layar’-nya ada di langit-langit gedung. Jadi, Anda akan mendongak. Tapi jangan khawatir kram leher, karena kursi tempat duduk Anda sudah didesain sedemikian rupa sehingga posisi Anda merebah. Nyaman sekali.

Setelah itu, siap-siaplah menyaksikan simulasi alam semesta melalui bantuan proyektor Bintang. Awal-awal pertunjukan, Anda akan dikenalkan dengan langit malam Jakarta.

Setelah itu, pemandu pertunjukan, akan mengenalkan kepada Anda benda-benda langit, perubahan fase Bulan, Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan, gerak semu Matahari, planet-planet, Bumi sebagai planet, Tata Surya, bintang, galaksi Bima Sakti dan galaksi lainnya.

Tentu saja serius sekali pertunjukannya. Tapi, pemandu paham soal itu. Nah, agar tidak kaku-kaku amat, mereka sering mengeluarkan joke di sela-sela pertunjukan. Misalnya ketika sampai pada pengenalan tentang rasi bintang Aquarius.

“Mungkin ada di antara pengunjung yang berbintang Aquarius. Katanya, kalau mereka yang berbintang ini, punya bakat sebagai penjual Aqua,” kata staf penceramah, Tersia Marsiano.

Selain untuk mencairkan suasana, kata Marsiano, juga untuk memudahkan bagi pengunjung mengingat karakteristik anggota tata surya. Misalnya, “Jupiter merupakan anggota tata surya terbesar yang bentuknya mirip burger. Dinamakan juga si planet gendut Jupiter”

Pemandu kadang juga menggelitik sekali. Misalnya ketika menjelaskan tentang Uranus. “Kalau ada pasangan yang ingin bermalam minggu panjang, silahkan datang ke sana, karena satu malam lamanya sampai 21 tahun.”

Pertunjukan Teater Bintang mengungkapkan konsep tentang alam semesta. Pertunjukan ini mengantarkan Anda untuk mengenal dan mengkaji misteri di luar jagad raya.
Pertunjukan berlangsung sekitar 50 menit dengan konsep Edutainment, narasi yang disampaikan secara langsung dan diiringi suara musik.

***

Selain Pertunjukan Teater Bintang, Planetarium juga memiliki tempat untuk peneropongan benda langit yang disebut observatorium. Anda juga bisa ke sana di waktu-waktu tertentu. Tempat peneropongan ini digunakan untuk melakukan pengamatan benda-benda langit secara langsung melalui teleskop.

Hasil observatorium atau pengamatan melalui teleskop ini dapat memberikan informasi benda-benda atau fenomena langit yang masih bisa diamati di Kota Jakarta.

Planetarium memiliki tiga tempat peneropongan yang digunakan untuk observasi visual dan fotografi Matahari, Bulan, planet, komet, gugus bintang, dan lain-lain. Selain itu juga memiliki tiga buah teleskop portable yang dapat dibawa berpindah-pindah.

Kegiatan peneropongan, kata Marsiano, diadakan pada bulan-bulan tertentu pada malam hari dan tidak dikenai biaya. Tidak menutup kemungkinan kegiatan ini dilaksanakan di luar jadwal yang sudah ada, karena adanya peristiwa astronomi yang menarik seperti gerhana Bulan dan lainnya.

Pada waktu-waktu tertentu Planetarium bekerjasama dengan Himpunan Astronomi Amatir Jakarta mengadakan peneropongan umum di lapangan terbuka, untuk lebih memasyarakatkan astronomi sebagai ilmu pengetahuan dan hobi yang bermanfaat.

Gedung observatorium yang atapnya berbentuk kubah merupakan cirinya yang khas, lebih didasari oleh persyaratan teknis, yakni agar dapat diputar ke berbagai arah dan menimbulkan hambatan terhadap tiupan angin serta sirkulasi udara yang lancar di atas teropong bintang.

***

Di sana juga ada perpustakaan yang menghimpun bahan-bahan tertulis mengenai astronomi. Saat ini ada sekitar 3.600 buah buku, majalah, dan bentuk penerbitan lainnya sebagai koleksi.

Perpustakaan ini dibuka untuk umum pada jam kerja kantor. Anda bisa memanfaatkannya, misalnya untuk sekedar membaca, menyusun skripsi, karya tulis, maupun karya ilmiah lainnya.

***

Ada juga fasilitas pertunjukan citra ganda (slide show). Citra atau gambar itu berasal dari slide yang diproyeksikan pada layar datar, seperti layar bioskop.

Pertunjukkannya diiringi narasi dan musik yang semuanya disajikan dari hasil rekaman. Hal ini berbeda dengan pertunjukkan di Teater Bintang.

Kapasitas tempat duduk di fasilitas ini mencapai 150 buah. Pertunjukan di sini, biasanya berlangsung 40 menit. Secara periodik, materi yang disajikan meliputi: Tata Surya, Penjelajah Kecil di Tata Surya, dan Gerhana Matahari, dan Gerhana Bulan.

***

Nah, di lantai dasar, Anda juga bisa datang ke ruang pameran Planetarium. Di sana, Anda akan menyaksikan gambar-gambar astronomi dan model-model miniatur wahana antariksa yang dapat memberikan wawasan ilmu pengetahuan mengenai benda-benda langit.

Jarak pemisah yang amat jauh dan luasnya alam semesta ini serta keterbatasan mata memandang, membuat kita tidak tahu banyak tentang benda langit yang sebenarnya. Oleh karena itu, kata Marsiano, gambar-gambar yang dipotret atau dideteksi oleh peralatan astronomi baik yang dilakukan di Bumi maupun yang berada di luar angkasa, dapat membantu menjelaskan rupa, bentuk, dan dimensi benda-benda langit.

“Bahkan, di sini kita pamerkan juga batu meteorid asli yang jatuh di Jawa Timur,” kata Marsiano.

Batu meteorid itu jatuh di Tambakwatu, Pasuruan, Jawa Timur pada Jumat, 14 Februari 1975. Beratnya mencapai 10,5 kilogram.

Yeah, panjang sekali kalau asyiknya datang ke Planetarium ini diceritakan. Jadi, lebih baik Anda berkunjung langsung ke sini. Pasti menyenangkan!
Alamat: di Jalan Cikini Raya 73, Jakarta Pusat
Telp: 021-2305146/47 fax: 021-23050147

--Jadwal Pertunjukan Teater Bintang
Selasa – Kamis : 09.30 WIB, 11.00 WIB, 13.30 WIB (rombongan) dan 16.30 (perorangan).
Jumat : 09.30 WIB, 13.30 WIB (rombongan dan 16.30 WIB (perorangan).
Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional : 10.00 WIB, 11.30 WIB, 13.00 WIB, 14.30 WIB
Hari libur nasional yang jatuh di hari Jumat : 10.00 WIB, 13.30 WIB, 16.30 WIB.
HTM untuk rombongan :
Pelajar dan mahasiswa Rp300 ribu per 100 orang
Bukan pelajar atau mahasiswa Rp500 ribu per 100 orang
HTM untuk perorangan: dewasa Rp7 ribu dan anak Rp3.500
Fasilitas: Di kompleks TIM terdapat sejumlah kafe, belasan rumah makan, toko buku, bioskop 21, ruang pameran, dan tentu saja parkir yang luas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar